HI THERE.
Berawal dari kakak Alkupra yang sempet nyebarin link music video Our Deal-nya Best Coast di ask.fm, ketertarikan gw terhadap subkultur Punk jadi muncul lagi. Yes, i told u i always inspired by punks. Gw tau punkers indonesia identik dengan manusia yang nggak pernah mandi, rude, gembel, berbaju hitam dan sobek-sobek, anarkis, malak, dan lain-lain deh yang jelek-jelek. Kalau di kota gw (Bogor), punkers bisa lo temuin di sekitar Tugu Kujang dan biasanya mereka ngamen di angkot-angkot yang lagi ngetem. Emang sih mereka bau dan tidak beretika, contohnya kalau kita nggak kasih uang dia bakal marah-marah dan nggak jarang juga mukul kaca/body angkot. Tapi anehnya disaat orang udah ngegerutu duluan liat gaya berpakaiannya anak punk, gw malah tertarik. SOME OF THEM WEAR COOLER CLOTHES THAN YOURS. Waktu itu gw lagi naik angkot 09 atau berapa gitu gw lupa, ada dua cewek punk masuk angkot dan first impression gw tentang mereka adalah "ok they have such great fashion taste". They both wore classic 8 holes black docmart. Yang satu pake tutu skirt, dan satunya lagi pake biker jacket dipenuhi emblem. Saat itu gw mikir, seandainya gw bagian dari mereka, nggak perlu takut-takut buat pake baju apapun semerdeka gw. Fucked up uniforms.
Jadi yang mau gw bahas malem ini adalah subkultur punk dan punk fashion.
Banyak hipster jaman sekarang yang ngakunya die hard fans Sex Pistols, Joy Division, Misfits, atau Black Flag, padahal nggak banyak dari mereka yang bener-bener ngerti musik punk. I admit i'm not one of those cool kids who listen to their songs. I listen to catchy and whimsical folk songs instead xD. Jadi maafin gw kalau tulisan gw ini nggak berbobot karena emang bukan anak punk yang tau seluk beluk dan cikal-bakalnya. Oh ya, menurut yang gw baca di internet, ternyata Sex Pistols itu bukan band yang bener-bener pelopor di sejarah musik punk. Ramones came first. Jadi inget jaman kelas 7, pengen banget punya kaos Ramones tapi akhirnya sadar diri juga kuping gw nggak suka dikasih lagu-lagu Ramones, haha. Makanya sampe sekarang gw suka kesel liat anak SMA labil galau yang pake kaos band punk atau kaos Star Wars sekalipun whereas they don't know anything about it-_-. Band-band punk gelombang ke-2 setelah Sex Pistols itu contohnya Crass dan Dead Kennedys. Mereka-mereka ini yang ngubah pemikiran anak punk nggak cuma sekedar penikmat musik rock n' roll, tapi juga jadi rebellious thinkers. Dari gelombang pertama, musik punk udah mengusung anarkisme dan anti-konsumerisme. Kenapa anarkisme? Soalnya sejarah awalnya, punk emang terbentuk dari anak-anak kelas pekerja yang punya masalah ekonomi. Lewat musiknya, mereka nyindir para penguasa berhubungan dengan masalah politik, ekonomi, sosial, dan agama. They often use rants or sarcastic words to express their ideology. Selain lewat musik, liat aja kelakuannya di jalanan. Gelagatnya kayak yang cari ribut apalagi lewat cara berpakaiannya, ngaburin batas antara idealisme seni dan kenyataan yang bisa diterima publik, haha, but in my opinion they are somewhat cool. Punkers luar negeri berpakaian kayak gitu karena mereka nggak begitu mampu dan nggak suka beli brand-brand kelas atas atau yang gw sebut anti-konsumerisme tadi. Kalau punker Tugu Kujang gw kasih jam Daniel Wellington kayaknya mau-mau aja-_- karena yg gw tangkep, mereka nelen budaya punk dari Inggris ini secara mentah-mentah, asal homeless, pengangguran, atau pengen ditakutin orang-orang aja. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka ngamen bukannya bawain lagu-lagunya The Stooges, malah bawain lagu Punk Rock Jalanan (u know that song).
Now their fashions.
Salah dua desainer yang terinspirasi dari punk adalah Vivienne Westwood dan Jean Paul Gaultier. Who doesn't love their collections i ask u. Bersumber dari Wikipedia, ternyata punk fashion itu nggak cuma satu macem, tapi 16 macem! They are anarcho-punk, celtic punk, cowpunk, crust punk, dance punk, dark cabaret and gypsy punk, droog, garage punk, glam punk, gothic rock/deathrock/horror punk, hardcore, pop punk, psychobilly, ska punk, skate punk, dan street punk and Oi!. Basically, semuanya berpedoman pada satu hal yang sama, yaitu dark colours. Gw juga kesel kalau orang sembarangan bilang "ih gembel banget sih robek-robek, berpaku-paku, tambal sana-sini..." HEY DUDE IT'S FASHION! Yang lo maksut itu adalah shredded pants, studs or spikes which are cool, dan patches band-band leluhur punk circa 1970. I love their plaid pants, safety pins all over, their killer boots. Gw juga iri sama rambut warna-warni mereka dengan haircut ekstrim yang anti-mainstream (boro-boro cet rambut, ngomong "bleach" sekali aja langsung disumpah-serapahin sama nyokap). Tapi dari semuanya, ada yang nggak gw suka: anting-anting mereka yang segede gaban dan piercing lidah. By the way, kata salah satu temen gw di sekolah, kalau lo pake kalung taring babi asli dan lewat depan punker Tugu Kujang, lo bakal dihormatin karena mereka percaya kalau taring babi asli itu semacam tektok gitu. Sounds ridiculous but whatever-_-
![]() |
Vivienne Westwood in London during the halycon year of punk, 1977. |
Dan inilah gaya street punk a la indonesia...
![]() |
dirazia... nasib punker di negara kita. hiks wkwk |
Last but not least, ada fakta aneh lagi seputar punk. Ada subgenre untuk musik punk versi Islam, namanya Taqwacore! Hahaha. Musiknya campuran antara hip hop, techno, dan ada unsur-unsur Islam nya gitu. Contoh band punk islami yaitu Alien Kulture, The Kominas, dan Secret Trial Five. Anyone here can imagine? xD
Source : wikipedia, google, google images, tumblr.
x.o.x.o